Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Kamis, 19 Januari 2012

Hijauan Pakan Sapi

Rumput Raja adalah salah satu jenis dari Rumput Gajah (Pennisetum purpureum Schumach) yang ada di Indonesia. Rumput ini adalah jenis rumput baru yang belum banyak dikenal, yang merupakan hasil persilangan antara pennisetum purpereum (rumput gajah) dengan pennisetum tydoides.



Batang dan daunnya berukuran paling besar dibandingkan dengan rumput lainnya, oleh karena itu disebut sebagai King Grass. Rumput Raja memiliki batang yang keras dengan daun berbulu kasar serta memiliki bercak berwarna hijau muda.


Produktivitas Rumput Raja jauh lebih tinggi dari rumput-rumput unggulan  lainnya, serta mempunyai kandungan zat makanan yang cukup bergizi. Menurut hasil penelitian, didapat data sebagai berikut :



  • Produksi hijauan segar :  1076 Ton/ha/tahun
  • Produksi bahan kering  :    110 Ton/ha/tahun
  • Prosentase perbandingan batang dan daun pada hijauan segar = 48 : 52
  • Prosentase perbandingan batang dan daun pada bahan kering  = 32 : 68


Sedangkan kandungan zat makanan yang ada dalam Rumput Raja adalah :


  1. Protein kasar = 13,5%
  2. Lemak             = 3,5 %
  3. NDF                 = 59,7%
  4. Abu                 = 18,6%
  5. Ca                    = 0,37
  6. P                      = 0,35


Rumput Raja mudah ditanam di segala kondisi tanah,  mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Rumput Raja menyukai tanah subur dan curah hujan yang merata sepanjang tahun. Akan tetapi, untuk penanaman skala besar, tetap harus memperhitungkan beberapa faktor sbb :



  • Sumber air, karena air merupakan salah faktor yang sangat vital pada saat masa pertumbuhan Rumput Raja. Dengan adanya saluran air, juga mempermudah penyebaran pupuk secara otomatis melalui saluran pembuangan.
  • Kondisi Tanah, agar sesuai dengan keperluan petumbuhan Rumput Raja.  Untuk PH tanah yang terlalu “asam”  (PH dibawah 7) dapat ditambahkan kapur, sedangkan untuk pH tanah terlalu “basa” (PH diatas 7) dapat digunakan pupuk yang mengandung sulfur (ZA).

  • Topografi, penting untuk perencanaan pengolahan lahan dan sistem penanaman rumput. Pada kemiringan tanah diatas 18 0 sudah tidak efektif lagi untuk penanaman. Disamping itu semakin tinggi derajat kemiringan tanah semakin rendah efisiensi penggunaan pupuk dan membutuhkan upaya keras untuk mempertahankan kelestarian kesuburan tanah.
.

Penyiapan Bibit Rumput Raja






Rumput Raja ditanam dengan menggunakan :


  1. Stek, yang dipotong-potong dengan ukuran panjang 25 cm atau dipilih yang memiliki jumlah “mata” minimal 2 buah.
  2. Rumpun anakan (sobekan akar /pols), pilih yang sudah mempunyai tinggi sekitar 20 – 25 cm.


Bibit ditanam dengan jarak tanam : 60 x 100 cm, dengan 2 stek setiap lubangnya. Dengan demikian  perkiraan kebutuhan bibit rumput dalam hamparan tanah seluas 1 hektar adalah : (10.000m2 / 0,60)  x 2 stek = 33,332 stek



Apabila rata-rata 1 kg bibit rumput = 15 stek, maka perkiraan kebutuhan bibit rumput untuk 1 ha = 2.222 kg.
.

Pengolahan Tanah



Penanaman Rumput Raja memerlukan kondisi tertentu agar didapatkan hasil yang baik. Oleh sebab itu lahan untuk penanamannya harus diolah sbb:



  • Pembersihan lahan dari pohon-pohon, semak belukar atau tanaman lainnya.
  • Pencangkulan/pembajakan tanah sebanyak 1-2 kali, dengan kedalaman +/- 40 cm. Perlakuan ini bertujuan untuk memecah lapisan tanah menjadi bongkahan.
  • Pembalikan lapisan tanah, diratakan dan dibiarkan beberapa saat agar aktifitas mikro organisme meningkat sehingga mineralisasi bahan organik dapat berlangsung lebih cepat.
  • Penggemburan/penggaruan tanah hasil pembajakan/ pencangkulan menjadi struktur yang lebih kecil sekaligus untuk membersihkan tanah dari sisa perakaran tumbuh-tumbuhan liar.
  • Pemupukan dasar (N, P dan K) dengan kebutuhan per hektar 80 kg TSP, 60 kg KCl dan 110 kg urea atau  menggunakan 10 ton pupuk kandang/ha, 50 kg kcl dan 50 kg sp36/ha.
  • Pengistirahatan Tanah selama  ± 7 hari.
  • Pembuatan parit/lubang tanaman dengan kedalaman 20 cm. Pada tanah dengan kontur miring, tidak perlu diolah, cukup dibuat lubang-lubang menurut kontur tanahnya sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi ganda sebagai penahan erosi.
.

Penanaman Rumput Raja



Penanaman pada daerah tanpa irigasi, sebaiknya dilakukan setelah hujan pertama  sampai pertengahan musim hujan, sehingga pada musim kemarau, tanaman sudah dalam dan cukup kuat.



Penanaman dilakukan  dengan cara  yang sesuai dengan bibit yang digunakan yaitu :
  1. Stek, penanaman dilakukan dengan cara memasukkan ± ¾ bagian dari panjang stek dengan kemiringan ± 30 derajat atau dapat juga dengan cara memasukkan  stek kedalam tanah secara terlentang.
  2. Sobekan akar (pols), menanamnya seperti menanam padi, dengan kebutuhan setiap lubang 2 stek.


Tujuh hari setelah penanaman, alirkan air secukupnya ke lahan tanaman tersebut dan lakukan pennggantian apabila terdapat stek atau pols yang mati.
.

Perawatan Rumput Raja

Perawatan dilakukan dengan cara : Pendangiran/penyiangan,yaitu membersihkan tanamanan liar dan penggemburan tanah disekitarnya atau langsung dilaksanakan penggemburan tanah dengan cara pencangkulan disekitar rumpun rumput dengan membalikkan tanah tersebut.

.

Pemupukan Rumput Raja

Pemupukan kedua dilakukan pada saat tanaman berumur 2 minggu menggunakan urea dengan dosis 50 kg/ha. Selanjutnya pemupukan dilakukan ± 3-4 kali per tahunnya, dan setelah tiga kali pemotongan dengan dosis yang sama.
.

Pemotongan (defoliasi) Rumput Raja

Pemotongan pertama dapat dilakukan pada umur tanaman 2-3 bulan sebagai potong paksa. Hal ini bertujuan untuk menyamakan pertumbuhan dan merangsang pertumbuhan jumlah anakan. Pemotongan berikutnya dilakukan sekali setiap 6 minggu, kecuali pada waktu musim kemarau waktu potong sebaiknya diperpanjang. Tinggi pemotongan 10-15 cm dari permukaan tanah. Hindari pemotongan yang terlalu tinggi karena akan banyak sisa batang yang mengayu (keras). Demikian juga jangan dipotong terlalu pendek, karena akan mengurangi mata atau tunas muda yang tumbuh.
.

Peremajaan Rumput Raja

Peremajaan rumput dilakukan setelah tanaman tersebut mencapai umur 3 – 4 tahun atau setinggi-tingginya 4,5 tahun. Hal ini tergantung situasi dan konsidi daerahnya. Sedangkan pelaksanaannya dapat dilakukan secara bertahap, yaitu diantara rumpun lama ditanam stek atau pols baru, setelah tanaman tresebut mulai tumbuh dengan baik, maka rumpun lama dibongkar. Begitu seterusnya sehingga kebutuhan rumput potongan tetap tersedia.

Sumber :
  • insidewinme.blogspot.com
  • acres-wild.com
  • dombagarut.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar